Wajib Baca

Mengenai Saya

Foto saya
Weblog ini asli diisi oleh Sarma Manurung

Kamis, 08 April 2010

Seri 3 : Bryan dan Ide-idenya

Anak ketiga di cerita berseri ini bernama Bryant (dibaca : Bra-yen). Badannya masih kecil, begitu juga tingkah lakunya. Yang membuat dia cukup berbeda dari teman-temannya adalah ide-ide kocaknya. Dia juga sangat ekspresif. Disaat senang, kesal, marah, bingung dan takjub, semua orang akan mengetahuinya hanya dengan melihat wajahnya.

Anak-anak yang ekspresif memang sangat saya butuhkan ketika di kelas. Terkadang kalau mengajarkan materi tertentu, saya sangat membutuhkan informasi sejauh mana mereka memahami apa yang saya katakan. Untuk itulah, wajah-wajah bingung dan mengerti sangat membantu saya untuk mendeteksi.

Suatu hari saya mengajar di kelasnya dan mendapati bahwa Bryan memakai jaketnya bukan untuk menutupi badannya tapi justru menutupi kakinya. Lengan baju itu dia pakai untuk membungkus kedua kakinya sementara topi jaket itu dia gunakan untuk menyembunyikan tangannya.

”koq gitu ?”, tanya saya. Dengan gaya seperti guru dia menjawab ”ini adalah design baju tahun 2012. Di tahun 2012 kan udah ga ada WC, nah ini lah gantinya”, katanya sambil merogoh topi jaketnya. Pertanyaan saya pun berlanjut ”lah, brarti jorok donk...masa pup nya dibawa kemana-mana ?”. Dengan semangat Bryan kembali menjawab ”Ya ngga lah, nanti tuh pup kita ga kaya pup sekarang karena makanannya juga beda Bu....kita makannya semacam pil”, kata Bryan sambil menjentikkan jarinya sebagai simbol untuk menandakan betapa kecilnya makanan masa depan.

Di kelas, Bryan duduk di barisan paling depan dan hanya duduk sendiri. Entah apa yang membuat dia menempati posisi itu. Tapi karena saya selalu senang dengan ide-ide briliannya, maka saya senang-senang saja dengan posisi itu. Posisi itu juga membuat saya semakin cepat meminta bantuannya. Maklumlah, dia adalah asisten saya.

Dia memang sudah cukup lama menjadi ”asisten” saya. Sering kali saya memintanya mengajari teman-temannya yang belum paham materi tertentu. Walaupun Bryan jarang mendapat nilai yang tinggi, tapi kalau soal kemampuan mentransfer ilmu dialah jagonya.

”kalo -2x mau jadi x harus diapain ayo?....ya dibagi -2 lah...”

”jangkanya ga boleh goyang donk, nanti sudutnya ga pas”

“gini nih...loe pas in dulu ukuran jangka ama garisnya, trus dikasih garis bantu kesini...”

Itulah beberapa kalimat yang diucapkannya ketika mengajari temannya. Dia akan mengulang apa yang saya ucapkan sebelumnya, tapi dengan gayanya sendiri. Benar-benar calon dosen masa depan.

Kebiasaan uniknya yang lain adalah keharusan saya untuk menanyainya. Disaat membahas soal tertentu dan menanyai siswa-siswi secara bergiliran maka Bryan akan protes jika tidak ditanyai. ”Bu....saya belum bu. Sekali aja bu...”, katanya berulang kali. Biasanya saya pun akan menanyakan sesuatu untuk membuatnya tenang. Walaupun terkadang pertanyaan itu sudah jauh dari materi yang dibahas. Misalnya,

”Bry, apa kabar kamu ?”

”Baik bu.....yes...yes..yes !!”

Mendengar jawaban-jawaban itu, saya dan murid-murid lainnya pasti tertawa sejadi-jadinya. Belum lagi kalau dia menjawab sambil melompat, berjingkrak-jingkrak, atau pura-pura bersembunyi. Hahahaha....

Ada ungkapan di kelas itu yang biasanya ditujukan untuk Bryan, yaitu ”hoki loe Bry....”. Ungkapan itu disebutkan kalau Bryan menjawab sesuatu dengan benar. Seolah ingin mengatakan bahwa dia hanya kebetulan tahu tentang pertanyaan itu. Suatu ketika dia datang ke meja saya dan mengatakan ”Bu, saya emang bisa kan bu? Ga hoki kan bu?”. Waktu itu saya malah tertawa mendengar pertanyaan itu. Bagaimana tidak, sebenarnya dia bisa saja menjelaskan itu kepada teman-temannya tapi dia justru memilih cara itu demi menghindari keributan. Benar-benar unik.

Masih ada 1001 hal yang saya ingat tentang anak ini. Tapi sangat tidak mungkin untuk menulis semuanya. Cerita-cerita di atas tampaknya sudah cukup menggambarkan alasan-alasan mengapa saya dan teman-temannya begitu senang berteman anak ini. Senang karena memiliki ahli transfer ilmu, senang karena punya teman yang tidak cepat marah, senang karena punya teman yang ”hoki” dan tentunya senang karena punya teman yang kocak.

”Hoki loe Bry” hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar