Too high to be understood |
Sambil menunggu pesanan yang ternyata sangat lama, kami melanjutkan diskusi yang sejak siang tadi kami mulai. Diskusi seputar keyakinan dan iman. Apakah kami rohaniwan ? tentu tidak. Kami sama-sama guru. Aku guru matematika yang konon berlandaskan nalar, dan dia guru TK yang konon diberi usus kesabaran yang lebih panjang dari rel kereta api..
Dimataku, temanku ini adalah seseorang yang sedang mempertanyakan apa yang dia percayai atau anut selama ini. Kami memang berbeda dalam praktik keagamaan, dan itu tidak jadi masalah buatku. Banyak pertanyaan yang ada dibenaknya, sebagian disampaikan padaku dan sebagian dia simpan untuk ditanyakan ke orang lain. Dari sebagian yang ditanyakannya padaku, sebagian memang kujawab menurut versiku. Sebagian lagi, tidak kujawab karena aku merasa tidak punya kapasitas untuk menjawabnya...