Wajib Baca

Mengenai Saya

Foto saya
Weblog ini asli diisi oleh Sarma Manurung

Rabu, 17 Maret 2010

Seri 1 : Erika dan Lingkungan Hidup

Erika W. Saat ini masih duduk di kelas VII SMP Katolik Ricci II.

Anak ini adalah salah satu anak kebanggaan saya. Dia masih polos dan tampaknya belum memasuki masa remaja. Dalam bidang akademik dia cukup unggul. Nilai matematikanya pun oke punya. Tapi bukan hanya karena itu yang membuat dia begitu istimewa di mata saya.

Bermula ketika saya menjadi instruktur tamu di ekstrakurikuler KIR yang kebetulan diikuti oleh Erika. Waktu itu, saya dan tiga teman lainnya sedang memberikan materi pelatihan daur ulang kertas. Dalam pelatihan itu kami selalu mengulang-ulang alasan pentingnya melakukan daur ulang. Tampaknya itu direkam dengan baik olehnya.

Suatu ketika saya memberikan tugas dikelas. Saya meminta mereka menyajikan data dalam sebuah Diagram Venn (salah satu materi matematika di tingkat SMP). Saya meminta mereka menyajikannya dalam bahan apapun selain plastik dan sterofom. Saya jelaskan mengapa kita harus mulai mengurangi pemakaian kedua bahan tersebut. Tampaknya Erika lagi-lagi merekam perkataan itu dengan baik. Hal itu terbukti pada kejadian berikut.

Dalam suatu acara di sekolah, Erika terlibat menjadi panitia untuk seksi konsumsi. Selama belasan hari Erika dan timnya mengurusi cemilan dan makan siang untuk panitia di bidang lainnya. Suatu ketika saya sedang lewat dan tiba-tiba Erika mengatakan ”Bu, ini ga cinta lingkungan....” sambil menunjuk kotak makan yang terbuat dari sterofom itu dengan bibirnya. ”Kenapa ?”, tanya saya.

Dengan malu-malu Erika menjawab ”sterofom kan susah di daur ulang sama tanah”. Saya melanjutkan ”t’rus kudunya pake apa donk ?”. ”Pake kertas lah....”, kata Erika sambil pergi mengurusi pekerjaannya. Wah...wah....benar-benar anak yang hebat. Di usia seperti itu dia sudah bisa bersikap kritis terhadap tindakan orang dewasa.

Di hari berikutnya saya berbincang-bincang dengan beberapa anak. Kami sedang membahas tentang kebiasaan saya mengembalikan air minum kemasan yang selalu ada di kotak makan yang dibagikan. Dalam obrolan itu Erika pun mengingat kejadian lain, dia bilang “ada yang lebih parah....kalo ulangannya Bu Sarma kan ga boleh ganti-ganti kertas. Pokoknya kertasnya ampe habis-habis-habissss baru boleh diganti. Sampe kucel-kucel...jadi, di satu kertas tuh bisa ada 10 nilai...”

Hahaha....itulah Erika. Caranya menjelaskan kepada teman-temannya pun sudah membuat kami tertawa. Tapi semua yang terlibat dalam obrolan tampaknya cukup memahami maksud pencinta lingkungan cilik ini. Apalagi ketika dia berani mengingatkan temannya untuk tidak banyak jajan supaya tidak banyak sampah.

Saya yakin bahwa kecintaan Erika pada lingkungan bukanlah produk instan. Kebiasaannya untuk hidup sehat dan ramah lingkungan tampaknya sudah tertanam sejak lama. Kalau pun beberapa kali dia mengungkapkan sesuatu dengan kalimat yang pernah didengarnya dari teman atau gurunya, itu hanya salah satu caranya untuk meyakinkan orang lain. Meyakinkan bahwa apa yang dikatakannya juga diyakini orang lain. Andai semakin banyak orang yang memiliki kepedulian seperti anak ini, tentunya kita akan bisa menikmati lingkungan yang lebih nyaman. Atau, akankah kita bisa menciptakan erika-erika baru ? Semoga...

1 komentar:

  1. Terimakasih yaa bu Sarma yang cantik baik hati untuk penilaiannya
    jadi tersanjung niih

    BalasHapus