![]() |
We like Sport |
Ini cerita tentang suatu suku. Suku yang dihuni 32
orang dari berbagai suku..lho…apaan sih?..Sebenarnya ini tentang sebuah kelas,
tapi mereka menyebut dirinya suku. Suku 7D. Bertetangga dengan sebuah Republik
dan sebuah Kerajaan…apa pula ini???
Ketika pertama berkenalan dengan ke-31 makhluk ini,
rasanya seperti makan mi ayam pakai sumpit, alias biasa aja. Ada yang kecil,
besar, langsing, gendut, putih, coklat, gelap, cerah, keriting, lurus, de el
el. Saya lihat data-datanya pun, biasa saja. Melototin mereka di masa
orientasi, biasa saja. Semua biasa saja.
Ketidakbiasaan mulai muncul di minggu kedua. Kala
itu, saya sedang bersantai-santai di ruang makan. Seorang guru berteriak “Bu,
anakmu tuh Bu..bilangin..nanti rusak semuanya!”. Tergopoh-gopoh saya turun ke
dekat kelas mereka. O may gat! Seorang bocah lagi ngumpet di bawah pot! Mereka
main petak umpet (atau apa pun nama mainannya lah..).
Saya menajamkan penglihatan. Tatap kiri-kanan.
Terlihat beberapa orang ngumpet di bawah podium, anak lain lagi ngumpet di
bawah meja, beberapa cewek cekakak-cekikik ngumpet ke ruang BK. Arrrggghhh…
“Kalian ngapain?” saya bertanya sambil menyipitkan
mata?
“Main Bu” jawab mereka seperti paduan suara
sumbang.
“Di sekolah? Main begitu? Kalian kan udah kelas 7 …
udah es em pe!”
“Trus?”mereka malah bertanya dengan ekspresi
bingung.
“Ya jangan main begituan…”
“kenapa?”
Helloowwwwww!!!! Makhluk macam apa yang bertanya
kenapa mereka tidak boleh main petak umpet, padahal mereka sudah SMP? Mereka
itu sudah SMP!!! Rok dan celana biru!!! Akhirnya saya pun naik ke ruangan saya.
Sambil mangap karena tidak habis pikir. Komat-kamit memohon perlindungan Tuhan
hahaha…