Pada
tahun 1500an sejak kelahiran Nabi Isa, hiduplah seorang pemuda. Dia sehat, kuat
dan cerdas. Tokoh idolanya adalah Yesus. Dia sedemikian mengidolakan Yesus
sampai-sampai dia masuk ke sebuah komunitas bernama Serikat Yesus. Dia belajar
dan bekerja keras. Oiya, dia cukup beruntung karena dilahirkan di sebuah negara
yang sangat besar, sebuah kekaisaran yang sedang naik daun, yaitu Kekaisaran Romawi.
Maka, dia dibesarkan dengan pandangan bahwa bangsa Roma adalah bangsa terbaik,
yang lain bukan.
Puluhan
tahun kemudian di negeri yang lain, seorang Opung-opung yang sudah tua,
berjalan-jalan di kebunnya. Senyum-senyum sendiri melihat tempat tinggalnya. Satu
tangannya bergerak menyentuh jenggot panjangnya, tangan lainnya mengibaskan
jubah cinanya. Dia tampak seperti cendekiawan cina lainnya di daerah itu.
Teringat
puluhan tahun silam ketika dia baru tiba di daerah itu. Ketika masyarakat
pinggiran itu sedang berjuang untuk bertahan hidup. Masyarakat yang menjadi
bagian dari sebuah kekaisaran yang besar, kekaisaran Cina. Namun, siapalah
mereka? Mereka tampaknya hanya kebetulan menjadi bagian dari kekaisaran itu.
Toh, mereka tetap hidup dalam kondisi miskin.