Obral-Obrol Angkot D22

Saya adalah pengguna angkot sejati (menurut saya lho ...)
Diantara segala jenis angkutan umum, angkot adalah idola saya...
Lebih memilih angkot daripada ojek, karena lebih murah hehehe..
Lebih memilih angkot daripada bis, karena di angkot pasti duduk ..
Lebih memilih angkot daripada taksi, karena diangkot rame-rame, jadi lebih aman ..
Lebih memilih angkot daripada mengendarai motor sendiri, karena pengen ikutan menyelamatkan bumi ...

Gak Perlu Pake Judul

Kaget denger berita tadi malem ...

Sisa waktu nunggu ngantuk, tiba-tiba seorang anak mengabari kalau orang tua temennya (yang juga muridku) meninggal ... ngantuk seketika hilang ... jariku menari diatas tuts laptop, mencari info lain yang mendukung berita dari muridku itu ...

Ya... beritanya bener ... si Ibu itu meninggal ... si Ibu yang selalu menarik perhatianku setiap kali acara penerimaan rapot atau pertemuan orang tua diadakan ...

Aku tidak membahas kesedihanku, karena tidak ingin menandingi ketiga muridku yang kehilangan mama mereka. Aku juga sedang tidak ingin mengeluarkan kata-kata untuk menghibur, karena kalimat apa yang bisa kukeluarkan untuk menghilangkan lara mereka bertiga ... entah sedang apa aku ini ...

BagiMu Sang Pencipta ... pemilik nafas ... pemilik kehidupan ... pemilik misteri ... pemilik segalanya .. boleh aku bertanya ? aku hanya ingin bertanya, tak mendamba jawaban ... atau lebih tepatnya, kepekaanku akan jawaban dariMu tampaknya sedang hilang ...

Andai Engkau ada disamping mereka bertiga, sebagai manusia, bukan sebagai bentuka keilahianMu, apa yang akan Engkau katakan ? aku ingin berguru ...

Andai Engkau akan bertemu mereka dua hari lagi, di tempat kerjaMu ... apa yang akan Engkau katakan ? aku ingin mencatatnya, aku ingin latihan, aku ingin menjadikannya sebagai referensi tunggal ...

Andai ada anak belasan tahun bertanya tentang misteri kehidupan, apa yang akan Engkau katakan ? aku ingin merekamnya, dan memutar rekaman itu ketika tiba saatnya menjawab ...

Kumohon jangan menjawabnya sekarang ... karena kepekaanku padaMu sedang bersinyal rendah ... 

Sinyalku sedang mengarah ke tempat lain ... antenaku bekerja keras mencari informasi tentang mereka ... tentang mereka yang kubanggakan ...

Tentang remaja putri yang selalu malu-malu tiap kali ku goda tentang gebetannya ...

Tentang remaja putra yang selalu mengajakku tos, tiap kali bertemu ..

Tentang remaja putra yang sangat menghormati perempuan pujaan hatinya ..

Tentang remaja putra yang membuatku ikut bergoyang, ketika dia menari ..

Tentang remaja putri yang menyimpan banyak hal dalam diamnya ..

Sinyalku sedang kesana ... 

Andai Engkau sedang ingin memberi jawaban ... Jawablah pertanyaan mereka sekarang .. mungkin ada ratusan pertanyaan yang harus Engkau jawab ... 

LIMA ORANG KATRO PERGI KE MONAS

Sarma, Yudi, Kitin, Mega, Dina

Selasa, 21 Agustus 2012. Aku bersama 4 orang teman lainnya berencana menghabiskan waktu di tugu Monumen Nasional, nama bekennya Monas. Aku cukup senang, maklum saja, aku belum pernah memasuki bangunan tinggi itu. Beberapa kali aku pergi kesana, tapi hanya sampai diluarnya saja. Konon, didalam bangunan itu ada museum ….

Aku tiba di pelataran Monas jam 10an, langsung menghubungi temanku Kristin, menentukan titik temu. Akhirnya aku mengarahkan kaki menuju tempat yang disebutkan, sebuah lapangan sepakbola yang difungsikan menjadi lapangan bola basket… hmm… agak aneh sih, tapi ya sudah lah …

Kekacauan di Hari Senin

Main Air di Pantai

Siang tadi, kekacauan terjadi ... kacau-balau ... sampai-sampai pengen kabur ke laut, trus main air aja ...
Beginilah ceritanya,
Sudah diumumkan sekilas kalau yang ulangan perbaikan adalah mereka yang dikelas A, C, E ... dan supaya makin inget, sudah menulis di blog tercinta ttg jadwal ulangannya. Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii .... puluhan anak menghadang di depan kelas dengan pertanyaan "Bu, saya Pb ga ?" ... What ??????? ... saya harus jawab tiap pertanyaan itu? harus inget nama tiap anak? harus hafal nilai tiap anak ? helllllloooowwwww ...
Akhirnya aksi diam pun terjadi. Saya tidak lagi menjawab pertanyaan apa pun. Saya biarkan mereka saling mencari jawaban.

Hari ini memang jadwal pelayanan, dan saya menerima itu. Tapi, saya cuma menyisihkan energi untuk mengajari anak-anak yang belum mengerti materinya... bukan energi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah sy jelaskan berkali-kali... untuk alasan itu, saya kesal .. kesal saya :D ...

Sambil menunggui mereka mengerjakan ulangan perbaikan, saya terdiam. Berusaha menenangkan diri dan memasang tampang serius (lebih tepatnya tampang menyebalkan sih ...). Terlihat beberapa anak berpikir keras, sebenarnya kasihan juga tapi kalau saya langsung mengajari 1 anak, maka puluhan anak lain akan nimbrung... oh noooooo... jangan dulu ...  biarkan saja dulu, tunggu seleksi alam ...

Setelah 30 menit-an akhirnya beberapa anak berhasil mendapat label "tuntas" di kertas ulangannya dan segera pulang. Ruang kelas remedial pun mulai agak lowong ... Saya pun mulai menyampaikan petunjuk-petunjuk untuk menyelesaikan soal-soalnya ... harus dengan sepenuh hati, karena belum tentu mereka mengerti apa yang saya sampaikan ... sabarrrrr....

Sekitar menit ke-60 anak yang tersisa semakin sedikit. Ada yang senang karena sudah boleh pulang, ada juga yang makin pusing karena jawabannya salah terus wkwkwk.... semangat ya !!!!! ... Dan saya pun mulai, menemani beberapa anak untuk mengerjakan "min kali min ? ", "masa 5 minggu bisa beli notebook ?", "ngutang 5, ngutang lagi 8, berarti ?"  de es te ... saya menjelaskan dengan pertanyaan ... moga-moga nyambung ya alloh ...

Akhirnya di menit ke 80 saya pun menyudahi acara penting ini. Sadar bahwa anak-anak sudah dijemput, dan saya pun masih punya tugas lagi, akhirnya saya sampaikan kepada beberapa anak yang tersisa bahwa kelas itu disudahi dan akan dilanjutkan di lain kesempatan ... mungkin ini yang dibilang "waktu memang begitu berkuasa ..." ...

Saya meninggalkan kelas itu dengan bayangan bisa kabur ke suatu tempat dan bisa main air sepuasnya ... indahnya ....